Pernahkah kalian mendengar tentang Artifical Intelligence (AI)? Akhir-akhir ini, AI menjadi salah satu teknologi yang viral karena semua hal yang kalian inginkan bisa dihasilkan dengan sistem komputer maupun robot. Tetapi, ada satu teknologi baru yang sedang dikembangkan dan lebih hebat daripada AI, yaitu Quantum Computing. Pastinya kalian penasaran bagaimana sistem operasi dari Quantum Computing sampai bisa disebut sebagai teknologi super masa depan.
Quantum Computing adalah bidang multidisiplin yang melibatkan ilmu komputer, fisika, dan matematika, yang menggunakan prinsip mekanika kuantum untuk menyelesaikan masalah kompleks lebih cepat dibandingkan dengan komputer klasik. Teknologi ini mampu memecahkan tipe masalah tertentu lebih cepat daripada komputer klasik dengan memanfaatkan efek mekanika kuantum, seperti superposisi dan interferensi kuantum.
Sejarah quantum computing dimulai pada tahun 1980-an oleh fisikawan Richard Feynman, David Deutsch, dan Paul Benioff mengembangkan konsep dasar untuk melakukan tugas-tugas rumit dengan algoritma yang dimilikinya melalui komputasi kuantum. Sejak saat itu, banyak penelitian telah dilakukan untuk mmengembangkan teknologi quantum computing. Pada tahun 1998, sebuah tim di IBM berhasil melaksanakan operasi dasar pada qubit, yaitu unit pengolahan informasi kuantum yang menggunakan molekul klorin dalam suatu sistem nuklir-magnetik resonansi.
Selama tahun-tahun terakhir, ada kemajuan besar dalam mengembangkan qubit yang lebih stabil dan memperluas jumlah qubit yang dapat digunakan dalam sistem komputasi kuantum. Misalnya, pada tahun 2019, Google mengumumkan pencapaian “supremasi kuantum” dengan komputer kuantum mereka yang menggunakan 53 qubit.
Quantum Computing dapat merevolusi industri. Kami memberikan beberapa contoh kasus penggunaan di bawah ini:
- ML
Machine learning (ML) adalah proses menganalisis sejumlah besar data untuk membantu komputer membuat prediksi dan keputusan yang lebih baik. Penelitian dalam komputasi kuantum mempelajari batas fisik dari pemrosesan informasi dan membuka jalan baru dalam fisika fundamental. Penelitian ini mengarah pada kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan industri, seperti kimia, optimasi, dan simulasi molekuler. - Optimasi
Komputasi kuantum dapat meningkatkan penelitian dan pengembangan, optimasi rantai pasokan, dan produksi. Misalnya, Anda dapat menerapkan komputasi kuantum untuk mengurangi biaya terkait proses manufaktur dan mempersingkat waktu siklus dengan mengoptimalkan elemen seperti perencanaan jalur dalam proses yang kompleks. - Simulasi
Upaya komputasi yang diperlukan untuk menyimulasikan sistem secara akurat berskala eksponensial dengan kompleksitas molekul dan bahan obat. Meskipun menggunakan metode aproksimasi, superkomputer saat ini tidak dapat mencapai tingkat akurasi yang diinginkan oleh simulasi ini. Komputasi kuantum memiliki potensi untuk memecahkan beberapa masalah komputasi paling menantang yang dihadapi dalam kimia, yang memungkinkan komunitas ilmiah untuk melakukan simulasi kimia yang sulit dilakukan saat ini.
Berdasarkan data IBM, beberapa industri sudah menerapkan komputer kuantum:
- Mercedes-Benz: Bermitra dengan IBM Quantum untuk menjajaki komputasi kuantum dalam mengembangkan kendaraan listrik masa depan.
- ExxonMobil: Menjelajahi algoritma kuantum untuk mengatasi kerumitan pengiriman bahan bakar terbersih.
- CERN: Menggunakan komputer kuantum untuk menjelaskan misteri kosmik.
Sampai saat ini, teknologi Quantum Computing masih dikembangkan oleh banyak fisikawan dunia dan berusaha untuk menerapkan teknologi ini ke dalam industri kebutuhan manusia. Ada beberapa rumor sampai teknologi ini bisa memindahkan benda melalui ruang dan waktu yang berbeda. Jadi, bisa dipastikan teknologi Quantum Computing bakal menjadi The Next Level of AI nantinya.