
Bagi para penggemar astronomi, jutaan bintang di langit malam merupakan pemandangan yang spektakuler. Ketika orang lain hanya melihat sekilas, para penggemar astronomi justru sibuk menebak-nebak rasi bintang apa yang mereka lihat. Fenomena langit seperti komet, hingga konjungsi planet menjadi momen istimewa yang wajib diabadikan.
Beberapa bahkan rela menahan dingin untuk mencoba melihat galaksi yang berada jutaan tahun cahaya dari kita. Pertanyaannya, apakah galaksi, termasuk Galaksi Bimasakti, bisa dilihat tanpa bantuan teleskop canggih? Berikut jawabannya!
1. Bimasakti merupakan galaksi raksasa tempat manusia tinggal

ilustrasi Galaksi Bimasakti (nasa.gov/NASA/JPL-Caltech)
Galaksi Bimasakti sebetulnya bukan nama yang asing bagi banyak penduduk Bumi. Gimana mau asing, kalau nyatanya di galaksi inilah Matahari, Bumi, dan planet lainnya tinggal. Dilansir Space, Bimasakti merupakan galaksi spiral berpalang berusia 13,6 miliar tahun. Jika diibaratkan sebagai kota, Galaksi Bimasakti merupakan sebuah kota besar dengan lebih dari 200 milyar bintang sebagai penduduknya.
Matahari kita sendiri merupakan salah satu bintang yang menghuni Galaksi Bimasakti. Tinggal di pinggiran kota ini, matahari berada di salah satu lengan spiral Orion yang berjarak 25.000-30.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Bisa dibilang jarak yang jauh ini merupakan anugerah tersendiri bagi Tata Surya.
Pasalnya pusat galaksi dihuni oleh sebuah lubang hitam raksasa bermassa 4,3 juta kali massa matahari, bernama Sagitarius A*. Layaknya lubang hitam lain, Sagitarius A* juga sangat buas dan menarik apa pun yang terlalu dekat dengannya. Bayangkan jika Matahari juga tinggal di dekatnya, Tata Surya kita pasti berada dalam bahaya!
2. Manusia hanya bisa melihat sebagian kecil dari Galaksi Bimasakti

gambar seorang pria sedang menyaksikan indahnya Galaksi Bimasakti (unsplash.com/Antonio Lopez)
Banyak orang bertanya-tanya, apakah manusia bisa melihat Galaksi Bimasakti? Jawabannya adalah ya, kita bisa melihatnya. Saat ini banyak sekali fotografer yang sudah berhasil mengambil gambar Galaksi Bimasakti. Biasanya galaksi kita terlihat seperti pita cahaya yang membentang di langit malam. Meski bisa dilihat, nyatanya apa yang kita lihat hanya sebagian kecil dari keseluruhan Galaksi Bimasakti.
Dilansir Peta Pixel, bisa dibilang hampir mustahil bagi manusia untuk bisa melihat bentuk utuh dari Galaksi Bimasakti. Ini karena Matahari dan semua planet di Tata Surya merupakan bagian dari galaksi itu sendiri. Untuk bisa melihatnya secara utuh, kita harus terbang menempuh perjalanan ribuan bahkan ratusan juta tahun cahaya untuk keluar dari galaksi ini. Sayangnya, hal itu mustahil dilakukan, mengingat belum ada pesawat yang bisa melakukan perjalanan sejauh dan selama itu.
3. Bagaimana cara melihat Galaksi Bimasakti?

gambar bentangan Galaksi Bimasakti di langit malam (unsplash.com/Pedro Sanz)
Well, kita memang gak bisa melihat gambaran utuh galaksi yang jadi tempat tinggal manusia selama ini. Namun menyaksikan bagian kecil dari Galaksi Bimasakti tetaplah jadi gagasan yang menyenangkan. Dilansir Celestron, untuk bisa menyaksikan pita cahaya ini, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menjauh dari sumber polusi cahaya. Di daerah perkotaan, Galaksi Bimasakti mustahil terlihat karena polusi cahaya di daerah tersebut sangat tinggi.
Sebagai gantinya, kamu bisa camping ke bukit atau area pegunungan yang gelap. Semakin gelap, maka akan semakin banyak yang bisa kamu lihat di langit, dan akan lebih bagus lagi jika langit cerah dan bulan gak terlihat di malam tersebut. Galaksi Bimasakti sendiri sebetulnya muncul di langit hampir sepanjang tahun, namun waktu terbaik untuk menyaksikannya adalah di musim panas. Di Indonesia, waktu terbaiknya dimulai dari bulan Maret sampai Oktober. Biar lebih mudah, kamu bisa menggunakan aplikasi astronomi yang bisa dipasang dengan mudah di perangkat smartphone.
Satu hal yang perlu diingat adalah, pemandangan yang kamu lihat gak akan sama dengan foto-foto di media sosial. Dalam foto, Galaksi Bimasakti terlihat sangat terang karena kamera DSLR memiliki kemampuan untuk mengumpulkan cahaya melalui teknik long exposure. Di sisi lain, mata manusia gak cukup sensitif untuk bisa mendeteksi cahaya rendah. Alhasil, Galaksi Bimasakti yang terlihat terang di foto, akan terlihat lebih gelap di pandangan mata kita.